Thursday, January 17, 2013

Kegiatan dan peralatan pemetaan batubara


Pemetaan geologi ini dilakukan dengan menggunakan peta kerja yang memuat pola aliran sungai berskala 1:50.000 dan ditunjang dengan beberapa peralatan lapangan sebagai berikut :
-          Kompas Geologi (Brunton)
-          GPS Garmin 62X
-          Palu Geologi (Eastwing)
-          Kamera digital
-          Buku lapangan dan alat tulis lengkap
-          Kantong sampel plastik
-          Lakban
-          Meteran (5m)
-          Pita plastik untuk penandaan singkapan.
Semua singkapan batuan yang ditemukan, dipetakan dan dideskripsi ciri-ciri fisiknya, diukur jurus dan kemiringan lapisannya serta dibuat foto dan sketsanya, hal ini juga dilakukan apabila ditemukan tanda-tanda geologi seperti tanda struktur sesar atau zona geseran.

Posisi singkapan diukur dengan handheld GPS untuk menentukan koordinatnya, kemudian diberi penomoran pada pita plastik untuk kemudian diikatkan pada batang kayu dekat singkapan tersebut.

Singkapan batubara yang mempunyai ketebalan >1.00 (satu) meter diambil contonya (sample) dengan metoda paritan (channel sampling) dimana sebelumnya bagian yang lapuk dibuang / dibersihkan dulu. Kemudian secara selektif conto batubara tersebut dikirim ke laboratorium untuk dianalisa.

Semua data singkapan yang ditemukan, kemudian diplot ke dalam peta untuk selanjutnya dilakukan interpretasi, dimana hasil interpretasi tersebut akan digunakan untuk penentuan lokasi-lokasi lubang bor.

Tahapan penyelidikan batubara



Tahapan penyelidikan untuk tiap pekerjaan adalah sebagai berikut :
-          Pendataan dan deskripsi singkapan batuan di setiap lintasan
-          Pembuatan sketsa dan pengambilan foto singkapan
-          Pengambilan conto batubara dan pengiriman ke laboratorium
-          Pembuatan laporan.

Pengumpulan data geologi, baik terhadap singkapan batubara ataupun non-batubara dan parameter geologi lainnya seperti struktur atau geomorfologi, dilakukan di sepanjang lintasan terpilih.
Lintasan ini dibuat relatif tegak lurus dengan pola arah jurus perlapisan batuan di daerah penyelidikan. Diantaranya dengan menelusuri sungai, bukaan jalan atau membuat lintasan kompas

Sunday, January 13, 2013

Metode Penyelidikan Batubara



Kegiatan yang dilakukan dalam eksplorasi ini adalah pemetaan geologi. Metoda penyelidikan yang digunakan dalam pemetaan ini adalah traverse dengan GPS ”hand held” pada alur sungai, jalan dan torehan jalan. Setiap singkapan batuan yang ditemukan dilakukan pengamatan, meliputi deskripsi, kedudukan, tebal serta posisi koordinatnya, untuk singkapan batubara apabila diperlukan diambil contonya untuk analisa. Untuk lokasi yang tidak dapat diukur koordinatnya dengan GPS, harus dicari lokasi yang lebih terbuka dan tinggi, kemudian diukur dengan ’tape and compass’  kearah lokasi pengamatan singkapan. Selanjutnya hasil koordinat setiap lokasi pengamatan diplot dalam peta lintasan.

Tenaga Kerja yang melaksanakan kegiatan ini, terdiri dari:
  • Geologist                     1 orang 
  • Tenaga lokal                3 orang

Pemetaan Geologi


Pemetaan geologi batubara (mapping geology) merupakan bagian dari tahap awal pekerjaan eksplorasi pertambangan batubara. Pemetaan ini sangat penting untuk mengetahui indikasi terdapatnya lapisan batubara pada suatu daerah atau lokasi yang akan ditambang. Eksplorasi sumberdaya alam secara keseluruhan merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan pertambangan hingga pada proses penambangan. Dari kegiatan ini akan diperoleh informasi-informasi geologi yang diperlukan dalam melakukan prospeksi dan perhitungan cadangan bahan galian. Pada kegiatan ini tingkat akurasi data dari hasil kegiatan eksplorasi yang ingin dicapai bergantung pada modal finansial, sumberdaya manusia dan manajerial yang memadai. Namun dalam penerapannya proses ini merupakan tantangan besar dalam berinvestasi di sektor ini, mengingat pengusaha ditekankan untuk melakukan kegiatan eksplorasi secara menyeluruh dan harus mengikuti tahapan legalitas pemerintah melalui Dinas Pertambangan dan Energi.


Maksud  Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
1.      Daerah prospek batubara,  meliputi kualitas baik dari segi fisik maupun kimia batubara yang ada.
2.      Jumlah lapisan dan tebal setiap lapisan batubara, jarak, tebal maupun jenis parting / interburden di antara lapisan batubara.
3.   Dimensi dari semua lapisan batubara, sebaran vertikal dan horizontal,   jurus/kemiringan lapisan berdasarkan data permukaan dan hasil interpretasi.
4.     Perhitungan sumberdaya batubara.
5.     Informasi kesampaian daerah.
6.     Perkiraan akses/jalur logistik, termasuk perekaman data-data rencana lokasi pelabuhan dan stock pile.

Tujuan dilakukan penelitian prospek batubara tersebut agar mendapatkan gambaran terbaru data lapangan sebagai data base untuk peningkatan tahapan selanjutnya. Data base tersebut dapat diperuntukan baik untuk pemodelan geologi ataupun bagi pengembangan design tambang.