Friday, February 8, 2013

KUALITAS BATUBARA DAN PERFORMANCE PEMBAKARAN



ANALISA DAN KUALITAS BATUBARA


Parameter Kualitas batubara
Analisa Proksimat
Merupakan dasar utama dalam semua pengujian kualitas batubara. Kelembaban udara kering, abu, dan kandungan volatil matter dapat ditunjukkan langsung.Kandungan campuran karbon 100 % didapatkan perbandingan.

Kandungan abu dalam beratnya merupakan sisa dari bahan organik setelah Dua langkah dari proses pemanasan dapat berfungsi pada batubara bersulfur tinggi dengan tanda2 pemanasan secara perlahan untuk meminimallisir kandungan abu sulpur

Asal abu berasal dari zat – zat mineral  yang ada dalam sampel batubara, tetapi setelah incineration pada suhu 750 – 815 C sampai berat yang konstan dalam ventiled fornen. Perbedaan dalam temperatur yang dibuat oleh BS/ ISO merupakan perbandingan dari ASTM yang telah dipublikasikan yang respective dengan suhu maksimum 815 dan 750 C.

Tipe batuan batu bara yang biasanya muncul sepanjang  permukaan adalah clay sulphida kwarsa dan karbonat yang biasanya mineral yang sering muncul dari tipe batuan ini  yang terdapat pada tabel 212 proses devolatilisesion (kehilangan zat-zat terbang dari senyawa-senyawa yang sedang mengalami perubahan menjadi batu bara) disebabkan oleh perubahan kimia yang terdapat pada zat mineral :
1.      hilangnya air kristalisasi dari lempung dan mineral hidrated lainnya.
2.      hilangnya karbon dioxit dari  karbonat
3.      oksidasi pyrit dari sulfida besi dan oksida besi
4.      kandungan dari pelepasan okdida sulfur oleh dasar dari komponen abu seperti calcium dan oksida magnesium.
5.      penguapan dan decomposition klorin

Kandungan abu sangat penting karena dapat mengurangi tingkat pemanasan batubara, ini menunjukkan suatu harga mati selama transportasi, ini memberikan indikasi pengotoran suatu batubara dan hance the extend  yangmana dibutuhkan untuk pencucian atau persiapan sebelum digunakan, batas tipikal dapat dilihat pada tabel 2.1.1 sebesar 12 – 20 % untuk pemasaran internatioanal batubara. Hal ini  biasa digunakan untuk memperkenalkan tingkatan dari awal batubara untuk mengurangi laju kandungan abu sampai pada tingkat yang ekonomis.

Untuk perdagangan batubara domestik, tidak hanya melibatkan transportasi dari penambangan ke power station.kandungan abu tertinggi sebesar 30 % biasanya disesuaikan dengan laju produksi secara langsung, bagaimanapun juga zat mineral dan atau abu tidak menunjukkan sifat asal an inert diluent , tetapi selalu mempengaruhi berbagai aspek pembakaran secara kompleks dan sering juga menjadi masalah yang tidak dapat diprediksi.

Kandungan zat volatile dalam batubara dapat ditentukan dari percobaan pemanasan 1 gr sampel dalam platinum (ASTM)  atau silika (BS).  Untuk mengetahui kehadiran udara pada suhu 930 C (ASTM) atau 900 C untuk  minimal 7 (BS).

Presentase kehilangan berat, kecil koreksi untuk kandungan kelembaban udara keringnya, memberikan kandungan zat volatile yang dilepaskan pada awalnya lebih didominasi ole karbonmonoksida, karbondioksida, metan, air dan tar vopourus yang berasal dari struktur batubata organik. Dalam penambahannya sangat kecil tetapi cukup signifikan, kontribusi zat volatil dari mineral gabungan. Karbon dioksida, ir, gas sulpur yang terpisahkan dari karbonat, mineral lempung dan pirit besi, respectively, zat volatil ketika ditunjukkan pada zat- zat mineral free basis seharusnya memakai ini untuk menghitung dengan formula yang tepat, proses seleksi tergantung pada analisis  perolehan data. Contohnya perhitungan (2.1.1) membutuhkan pengetahuan kandungan sulphur dan karbondioksida pada batubara.

 ………….(2.1.1)

Normalnya, Metode ASTM dengan akir temperatur tinggi menghasilkan kandungan volatile matter yang lebih tinggi daripada menggunakan metode yang lain.

Pengurangan zat volatil pada batubara secara progresive dapat  coalifikasi. Konsekuensinya kedua parameter tadi dikenalkan pada klasifikasi nasional dan international. Jarak tipikal dari suatu zat volatil ditunjjukan pada tabel 2.1.3 yang merupakan campuran karbon dan rasio bahan bakarnya, dalam batubara yang menunjukkan perbedaan kematangan.

Ini akan menjadi penting untuk mengakui perbedaan dari dasar dasar pengukuran yang digunakan untuk menggambarkan parameter diatas.

Analisa yang pokok adalah analisa proksimat yang menentukan jumlah relatif dari kelembaban,volatile matter, abu , dan karbon yang dihasilkan setelah pemanasan absence udara pada 900 C. Mode dari analisys menunjukkan sampel yang representatif dengan udara kering dibawah kelembaban dan kondisi temperatur